Skip to main content

Strategi Trading “Pinocchio”: Sederhana namun Powerful

Ketika berbicara tentang strategi trading di pasar keuangan, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah sistem kompleks dengan beberapa indikator teknis yang sulit dipahami oleh trader pemula. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Sebelum munculnya grafik candlestick Jepang, metode untuk menghasilkan keuntungan di pasar keuangan memang cukup rumit. Namun saat ini, Anda dapat memperoleh profit hanya dengan mengamati bentuk dan posisi lilin pada diagram.

Di kalangan trader, pendekatan ini bahkan mendapat sebutan khusus: “analisis candlestick” atau “price action”.

Perlu dicatat bahwa sistem trading seperti ini sangat cocok untuk pasar kontrak elektronik, karena memungkinkan Anda melakukan banyak transaksi dalam satu sesi trading.

Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu model yang menunjukkan pembalikan tren saat ini, yang disebut “Pinocchio”.

Apa itu Candlestick Jepang?

Formasi candlestick biasanya berupa persegi panjang dengan garis di bagian atas dan bawahnya. Garis-garis ini disebut sumbu atau bayangan.

Persegi panjang itu sendiri disebut badan lilin dan terbentuk selama periode waktu yang dipilih pengguna. Misalnya, jika timeframe grafik adalah M1, maka setiap lilin baru akan terbentuk tepat selama satu menit.

Badan lilin adalah jarak antara harga penutupan dan harga pembukaan. Jika yang pertama ada di bawah dan yang kedua di atas, lilin tersebut menurun, dan sebaliknya, jika sebaliknya, lilin tersebut naik. Biasanya, lilin menurun berwarna merah di platform trading, sedangkan lilin naik berwarna hijau.

Tapi itu belum semuanya. Misalnya, harga bisa terbuka, mulai naik, lalu kembali dan ditutup di bawah harga pembukaan. Dalam kasus ini, sumbu akan terbentuk di atas lilin, menunjukkan di mana harga berada selama pembentukan lilin.

Bagaimana Cara Trading dengan Strategi “Pinocchio”?

Mari kita bayangkan situasi di mana grafik bergerak naik, lilin berwarna hijau, tetapi setelah penutupan terakhir, sumbu terbentuk di atasnya, jauh melebihi ukuran badannya.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang menghalangi gerakan impulsif ke atas. Mungkin trader besar menutup posisi, atau grafik mencapai level psikologis, atau mungkin ada berita penting. Bagaimanapun juga, situasi ini menunjukkan kemungkinan tinggi pembalikan pasar.

Kontrak CALL disarankan untuk dibeli ketika muncul lilin merah dengan sumbu panjang di bagian bawah pada pergerakan menurun.

Kontrak PUT, sebaliknya, disarankan untuk dibeli ketika muncul lilin hijau dengan ekor panjang di bagian atas pada pergerakan naik, seperti yang dijelaskan di atas.

Mengenai nama strategi, ia mendapatkan namanya karena bayangan atau sumbu yang panjang. Dalam dongeng, ketika Pinocchio berbohong, hidungnya memanjang. Demikian pula, ketika pasar akan berbalik arah dan meninggalkan trader dengan kerugian, sumbu pada lilin terakhir memanjang.

Perlu dicatat bahwa model price action adalah metode trading yang populer namun cukup berisiko. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mematuhi aturan manajemen uang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *